Jenis senapan serbu di dunia memang beragam, masing-masing negara maju umumnya punya platform pengembangan sendiri sesuai spesifikasi yang dibutuhkan. Tapi harus diakui hanya ada dua poros senjata yang punya nilai fanatisme besar dan membawa pengaruh demikian luas, yakni M16 dan AK (Avtomat Kalshnikova)-47. Keduanya bisa diibaratkan menjadi dua mahzab tersendiri dalam jagad senjata, M16 mewakili nama besar Amerika Serikat, dan AK-47 mewakili superioritas kubu Rusia.

Mengiringi babak demi babak peperangan di seluruh dunia, dan tentunya gengsi AS dan Uni Soviet dalam era Perang Dingin, kedua senjata tak pelak menjadi lambang dominasi kekuatan militer, bahkan membawa pengaruh dalam urusan politik. Sebagai contoh, AK-47 bahkan dijadikan ikon dalam bendera nasional Mozambik. Dilahirkan dari dua kutub yang berbeda, M16 dan AK-47 juga disajikan dengan kalibe peluru yang berbeda, tentunya dengan kelebihan dan kekurangannya masing-masing.

Dua perancang senjata bertemu, Mikhail Kalashnikov, perancang AK-47 (memegang M16) dan Eugene Stoner, perancang M16 (memegang AK-47).
Perseteruan antara M16 dan AK-47 untuk memenangkan predikat terbaik di antara senapan serbu sudah berlangsung cukup lama. Karena tidak ada pemenang definif, maka saluran dokumenter TV di Amerika Discovery Channel, membuat satu program spesial: Battle of The Centuries, M16 vs AK-47. Tujuannya untuk mencari juara sejati dari masing-masing kubu. Versi yang dipakaiu M16 adalah versi Vietnam dan M16-A2 karena memiliki fitur full auto. Sementara AK-47 yang digunakan adalah versi awal buatan Izmash. Penilaian dibagi ke dalam tujuh aspek:

1. Segi ergonomis
Pemakai M16 rata-rata tidak memiliki keluhan mengenai postur M16. Sedangkan AK-47 dinilai terlalu berat dan kaku, popornya terlalu pendek sehingga kurang nyaman di bahu.

2. Akurasi
Kedua diwajibkan menembak semi auto, target alumunium pada jarak 600 yard. Tembakan dilakukan enam kali. Selurun tembakan M16-A2 mengenai target dengan persebaran 13-14 inchi. Sementara dari enam tembakan, AK-47 hanya mampu mengenai satu kali, itu pun dikiri bawah.

3. Tes keandalan
Kedua senjata dimasukkan ke lumpur, air dan pasir. M16 jelas kalah dan macet. Legenda AK terbukti, senapan ini bisa terus ditembakkan tanpa macet.

4. Tes recoil
Pada mode full auto, sesudah tembakan ke 12, tembakan AK-47 sudah mengarah ke atap, sementara M16-A1 baru keluar dari target sesudah 24 tembakan.

5. Tes power
Setiap senjata harus menembak melaluio blok kayu Cinder seberat 35 pon setebal 12 inchi. Tembakan M16-A2 hanya menembus 2/3 blok, sementara AK-47 berhasil menembus kayu, sekaligus memecahkannya menjadi tiga bagian.

6. Tes penetrasi
Papan tripleks berukuran 2×4 inchi disusun berdempetan setebal 9 inchi. Peluru kaliber 5,56 mm dari M16-A2 mampu menembus sedalam 3/5 bagian, sementara AK-47 menembus semua tripleks, sembari memecahkan tiga tripleks menjadi beberapa bagian.

7. Harga
M16 punya price tag lebih tinggi 1,5 kali dari AK-47. M16 baru rata-rata berharga US$750 – US$1.000, sementara AK-47 hanya US$500, bahkan lebih murah untuk kopiannya yang dibuat di Cina.

Dari paparan diatas, jelas AK-47 unggul dalam pertarungan melawan M16. Akan tetapi, bukan otomatis AK-47 buru-buru dibeli banyak angkatan bersenjata. Bagi penganut jarak tembak efektif lebih penting dari segalanya, bisa ikut pakem AS yang menggunakan M16. Terlebih M16 unggul dalam hal kenyamanan dan akurasi. Akan tetapi, bagi yang memilih sisi keandalan, daya tahan, dan daya bunuh, maka pilihannya adalah AK-47.

Bagi Indonesia, yang sejak lama masuk dalam pusaran pengaruh AS dan Uni Soviet, sudah barang tentu sangat akrab dengan identitas M16 dan AK-47. Kedua senjata pernah menjadi senjata standar TNI dalam beberapa dekade. Meski pamor senjata serbu di lingkungan TNI telah beralih ke generasi Pindad SS-1 dan SS-2, namun turunan varian dari M16 dan AK-47 hingga kini masih cukup banyak dipakai di lingkungan satuan elit TNI dan Polri.

Sumber : Indomiliter
Ada beberapa tips ataupun cara untuk bisa memperolah penghasilan dari dunia maya/internet, misalnya melakukan bisnis online atau juga bagi para blogger bisa memasang iklan google adsense, tentunya dengan syarat dan ketentuan yang berlaku.

Nah, selain itu ada juga cara lain untuk mendapatkan penghasilan dari internet dengan cara yang mudah dan sederhana dan bisa dilakukan di waktu luang, salah satunya adalah dengan mengikuti PTC di internet. Apa itu PTC? Bagi yang belum tahu, PTC adalah kepanjangan dari Paid To Click, dimana disini anda akan dibayar dengan hanya mengklik iklan yang telah disediakan oleh penyedia PTC. Ada banyak penyedia PTC di dunia maya, dan salah satu yang tebaik adalah PTC Neobux, Neobux sendiri sudah mulai aktif sejak tahun 2008 dan telah memiliki banyak member.

Dengan mengikuti PTC anda bisa mendapatkan penghasilan tambahan dengan hanya duduk santai dirumah. Jika anda ingin mendapatkan penghasilan yang lebih besar, maka ada bisa juga berinvestasi atau membeli jenis keanggotaan (membership), tapi kita lewatkan dulu yang itu, karena disini tujuannya adalah kita bisa dapat hasil tanpa modal sedikitpun, meski membutuhkan lebih banyak waktu. Cara lainnya adalah dengan mengajak teman atau siapapun sebanyak-banyaknya untuk daftar melalui link referal milik kita yang nantinya disediakan, dan nantinya kita akan mendapat komisi dari klik iklan yang dilakukan oleh referal kita, tapi ingat ini bukan bisnis MLM.

Dan yang terpenting adalah kita rajin mengkik iklan setiap harinya (klik iklan akan di atur ulang setiap 24 jam) agar bisa memperolah penghasilan. Nantinya penghasilan yang telah kita peroleh, bisa kita ambil atau melakukan penarikan melalui akun Paypal, jika belum punya akunnya, silakan daftar terlebih dahulu di www.paypal.com , selain itu bisa juga melalui Payza dan Netteler.

"Sedikit demi sedikit lama-lama menjadi bukit"

Tampilan utama Neobux
Jika anda ingin mencobanya, silakan daftar (gratis) melalui link referal milik saya : Neobux
Untuk info selengkapnya bisa dilihat juga di situsnya langsung, karena juga tersedia dalam bahasa Indonesia, jadi bisa lebih memudahkan kita untuk memahaminya.
Washington menggunakan citra “Bad Russians” untuk ditempelkan bercokol di industri film Hollywood, demi mendapatkan persetujuan masyarakat bagi kepentingan geopolitik.

Amerika Serikat menggunakan karakter Rusia, yang digambarkan luas dalam film-film Hollywood sebagai penjahat, untuk membentuk persepsi publik Amerika Tentang Rusia dan untuk membenarkan kebijakan agresif Washington terhadap Moskow, Menurut majalah Luar Negeri AS.

Hollywood menggambarkan Rusia dalam karakter tunggal sebagai penjahat kejam dan licik, yang berusaha membunuh, melukai atau menipu. Sementara karakter Amerika Serikat selalu dibuat baik. Hal ini antara lain bisa dilihat dalam peran Ivan Drago di “Rocky IV”, Ivan Vanko di “Iron Man 2″ Sersan Yushin di salah satu serial “Rambo” dan banyak lainnya yang diberi aksen tebal Rusia “jahat”, yang diciptakan oleh Hollywood.

Tindakan semacam ini penggambaran Washington berusaha mendorong masyarakatnya, untuk melawan Moskow dan membantu Amerika Serikat untuk membenarkan kebijakan agresif terhadap Rusia. Dengan kata lain, penggambaran Hollywood tentang Rusia sebagai “orang jahat” Membantu kepentingan geopolitik AS.

Hollywood sangat pintar dalam mengambil suasana isu-isu kebijakan luar negeri AS. Ketika Gedung Putih perlu menggalang dukungan publik untuk melaksanakan kebijakan intervensi luar negeri, sutradara film siap menawarkan uluran tangan dan menggambarkan seluruh bangsa lain, sebagai orang jahat, komunis, bajak laut yang jahat, teroris, liar, tidak beradab dan banyak lainnya. Sementara, Karakter Amerika Adalah, baik dan siap mengalahkan seluruh kejahatan tersebut.

Setelah perang Vietnam, masyarakat Amerika mulai bosan dan waspada terhadap tentara AS yang pergi ke luar negeri. Namun, Ketika pemerintah AS ingin campur tangan di Timur Tengah, mencari kepentingan geopolitik dan ekonomi, mereka mulai memproduksi film-film Hollywood yang menggambarkan orang Arab (dan semua umat Islam pada umumnya) sebagai pemakai sorban dan teroris yang mengayun senjata AK-47.

Strategi itu berhasil. Tentara AS berhasil bercokol di Timur Tengah, tanpa pemahaman yang jelas apa misi mereka, siapa yang harus mereka lindungi dan mereka pun tidak tahu siapa orang orang jahat yang harus mereka hadapi.

Hollywood secara non-stop melakukan line produksi film-film dengan dengan karakter “Rusia yang Buruk” di dalamnya, untuk melyani kepentingan geopolitik Washington. Di tengah Peningkatan ketegangan antara Moskow dan Washington, penonton film Amerika mungkin akan melihat lebih banyak lagi “Rusia yang Buruk” di layar perak dalam waktu dekat.

Sputnik News Via JakartaGreater
Facebook Follow me on Twitter! Follow me on Google+! Subscribe on Youtube! Subscribe to RSS Feed